10 Alasan Mengapa Harus Mencoba Deepin OS

Posted on

Archi Materiali – Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan yang sebelumnya, yaitu cara buat bootable Deepin dan instal Deepin OS. Jadi di sini saya akan sedikit mereview setelah beberapa hari menggunakan salah satu distro Linux besutan China yaitu Deepin atau Deepin OS. Sebenarnya bukan mereview secara harfiah mengulas tuntas sebuah operating system Linux ini. Tetapi hanya memberikan pengalaman saya ketika menggunakan Deepin ini.

Lantas kenapa judulnya berbeda mas? Clickbait ya? Haha, gak juga sih. Jadi setelah saya menggunakan Deepin ini kok saya jadi ketagihan dan merasa keenakan (husssh jangan piktor ya). Makanya saya menulis dengan judul 10 alasan mengapa sobat Archi harus ikut mencoba Deepin OS atau Linux Deepin ini. Mengapa? Ya nanti beberapa alasannya akan saya bahasa satu per satu di bawah.

Jadi, kemarin iseng-iseng saja sih instal ini Linux. Karena awalnya dapat masukan dari salah satu teman yang mengatakan bahwa ada salah satu distro Linux yang tampilannya eye catching dan mudah dalam pengoperasiannya. Akhirnya karena penasaran juga sih, akhirnya ketemu dan mengunduh Deepin. Dan akhirnya jadi artikel sebelumnya yang membahas cara menginstalnya.

Oh iya lupa, artikel kali ini saya akan banyak mengutip dari blognya BangHasan. Yang ternyata sudah terlebih dahulu menggunakan Deepin dan memberikan review yang patut dibaca dan langsung eksekusi untuk mencobanya juga. BangHasan saya ijin kutip artikelnya ya, hehehe. Dari tahun 2016 beliau sudah menggunakannya, lha saya selang 2 tahun baru tahu ini Linux, wkwkwk.

Judul artikel inipun sebenarnya juga mengambil dari pembahasan Deepin di artikel BangHasan. Ya meski ada sedikit perubahan tentunya. Ada beberapa tambahan dari saya sendiri. Nyuwun sewu nggih Bang Hasan. Baiklah, mari kita bahas satu per satu 10 alasan kenapa sobat Archi harus ikut mencoba Deepin OS ini.

1. Deepin OS ini dikembangkan oleh Wuhan Deepin Technology Co., Ltd sejak 2011.

Tentu stereotip produk China yang terngiang di kepala kita adalah produk KW atau murahan. Meksipun itu tidak bisa kita sama ratakan dengan produk-produk China lainnya. Dan di Deepin ini, agaknya menjadi salah satu produk China yang cukup serius dalam penggarapannya.

Baca Juga :  Cara Mudah Buat Bootable DeepinOS

Dengan ukuran file ISO nya yang besar (kurang lebih 3,18Gigabyte) menambah keyakinan paketannya banyak dan serius. Maka dengan keyakinan ini, saya rasa Deepin harus dicoba dan semestinya hasilnya tidak akan kecewa.

2. Sewaktu test pertama kali pakai Deepin, wow..

Desktop Environment (DE) yang dibawa sangat menarik dan bergaya modern. Lebih indah dan halus. Melebihi windows 10 yang selama ini kupakai.

3. Deepin ini berbasis Debian (bukan lagi Ubuntu), memiliki DE sendiri.

Artinya bisa dibilang unik. Meski ada kemiripan dengan Elementary, namun masih banyak perbedaannya. Interaktif Taskbar, Desktop Center, Navigasi Pojok, dan lainnya Deepin lebih maknyus.

4. Secara umum, bawaan default Deepin sudah nyaman dan cocok.

Tidak banyak yang perlu di otak-atik. Mulai dari Font, Icon, Pilihan Aplikasi, Layout, Desktop, dan hampir semuanya. Intinya sudah sip, sekali install bisa cus ditinggal ngopi.

5.Installasi paket aplikasi mudah dan bagus pakai GUI.

Dengan Deepin saya bisa melakukannya. Biasanya tidak yakin, mesti pakai command line (CLI). Tapi pada saat pakai Deepin, software-software utama gak lagi saya install mode CLI. GUI nya installasi juga sangat bagus, mudah untuk dipahami. Berbeda dengan synaptic, yang berasa orang expert melihat paket-paketnya. Ini sudah rasa playstore di android.

Baca Juga :  Cara Mudah Buat Bootable DeepinOS

6. Office  Linux secara umum bawaannya adalah Libre.

Sedangkan Deepin ini pake WPS Office (sebelumnya bernama KingSoft Office). Cocok! Alhasil, gak repot-repot lagi saya uninstal Libre, dan juga gak repot-repot saya instal WPS. Meski fontnya masih missing namun tidak susah untuk font. Tinggal copy paste saja beres. Memudahkan sekali buat saya.

7. Media player (music dan video) nya cocok sekali.

Punya Deepin sendiri. Sekilas serupa punya elementary juga. Bagus! Biasanya saya pakai VLC atau SMPlayer, yang masih kaku dan terkesan tradisional. Media playernya Deepin cocok dan bagus sekali. Melebihi windows media player windows 10 hehe.. Meski tetep menurutku lebih mantap Pot Player karena banyak opsi dan pilihannya, namun kesan gak nyaman memutar media (musik dan video) di Linux menjadi hilang!

8. Deepin ternyata bisa menginstall aplikasi-aplikasi windows dengan mudah.

Bawaannya sudah disediakan CrossOver yang berharga, seharusnya berlisensi atau berbayar, tapi di Deepin kayaknya (sepertinya) menjadi gratis. Ini wuah sekali.. Saya bebas instal-instal program Windows di Linux dengan mudah hehe.. Ahay, ini  berarti kelebihan Deepin banget. Setelah dicek di situsnya CrossOver ( https://www.codeweavers.com/partners/strategic ), Deepin memang partnernya. Jadi mungkin saja memberikan lisence kepada Deepin.

Baca Juga :  Cara Mudah Buat Bootable DeepinOS

9. DE deepin yang memiliki taskbar 2 jenis, mode efficient (seperti taskbar windows) dan mode fashion (seperti mac OS)

Menjadi unik tersendiri bahkan bisa menjadi killer bagi si apel.

10. Dan yang paling terpenting dari semua itu, Deepin sudah saya test untuk keseluruhan pekerjaan dan operasional sehari-hari saya.

Tidak mengalami masalah sama sekali, artinya bisa menjadi distro utama! Atau bahkan bisa jadi operating system utama saya di laptop satunya.

Oh iya di artikel sebelumnya saya mencoba instal menjadi operating system utama. Bukan dual boot seperti yang Bang Hasan lakukan di artikel tersebut. Tetapi pada intinya hasilnya tetap sama. Bahwa dengan menggunakan Deepin ini saya seolah menggunakan MacOS dengan rasa Windows sekaligus.

Dan tidak lupa untuk mencoba Deepin ini saya sarankan untuk laptop yang memiliki ram minimal 4Gigabyte. Karena sesuai Installation Requirementsnya dari Deepin seperti di bawah ini:

[infobox style=”alert-dashed”]CPU: Intel Pentium IV 2GHz or higher

Memory: more than 2G RAM, 4G or higher is recommended

Disk: more than 10 GB free disk space[/infobox]

Saya sendiri mencoba Deepin di laptop dengan ram 2Gigabyte. Tetap bisa berjalan dengan normal, meski terkadang ada lag juga. Jadi saya sarankan agar lebih yahud sih dipakai di laptop atau komputer yang mempunyai ram di atas 4Gigabyte atau minimal ya 4Gigabyte.

Agar sobat Archi sedikit tahu bagaimana tampilan dari Deepin di bawah ini saya sertakan video pendek tentang tampilannya. Semoga bisa sedikit memberikan pencerahan betapa menarik dan modernnya dari DE Deepin OS ini.

[youtube width=”100%” height=”300″ src=”iuWEm50quIc”][/youtube]

Mungkin saya akhiri dulu tulisan panjang (saya ambil dari artikelnya BangHasan juga) ini tentang 10 alasan mengapa harus mencoba Deepin OS ini. Tetapi di sini saya tidak memaksa sobat Archi harus mencobanya. Semua tergantung kalian sendiri. Tetapi itulah ala-ala review saya yang ternyata juga dibenarkan oleh BangHasan sebelumnya tentang Deepin OS ini. Dan sekali ini kami tidak dibayar oleh pihak Deepin untuk menuliskan ini (wkwkwkw, dibayar juga saya terima ding).

Malah semakin ngelantur. Semoga bermanfaat!

Selamat mencoba!! Salam Linux

Gambar Gravatar
Selalu ingin belajar akan hal-hal yang baru.

12 thoughts on “10 Alasan Mengapa Harus Mencoba Deepin OS

    1. Kalau untuk baterai sepengalaman saya memakai lebih irit sih Sob. Tetapi ya kembali lagi ke kualitas dari baterai laptop kita sih Sob. Oh iya saran saja sih kalau mau coba Deepin usahakan ram minimal 4GB atau lebih.

      Terima kasih sudah mampir Sob!

  1. gan laptop saya hp amd a8 , ram 4 GB ddr 3 . apakah reccomended untuk intsal deepin os ? apalagi saya pemula linux dan paling tertarik melihat tampilan deepin os. apalagi saya mw buat dual booting, karena untuk kerja ttp menggunakan windows krn teman semua pada pakai windows , linux untuk hobby sambil belajar .

    1. Rekomended kok mas Deril. Tetapi saran saya sih ditambahi lagi ramnya jadi 8 GB jika memang mau dipakai dual boot. Pengalaman saya pakai Deepin OS dengan ram 2 GB (tanpa dual boot) agak sedikit ngelag. Yang pertama kali lihat Deepin OS saya yakin langsung tertarik seperti saya dulu. Secara tampilannya memang tidak kalah apik dari macOS.

      Terima kasih sudah mau mampir dan berkomentar mas Deril

  2. bang mau nanya, developer deepin yg mana ya di crossover?
    Linux Partners
    1.Cendio Cendio is the leading company for Server Based Computing on Linux.
    2.GT Enterprises is our Indian distributor and OEM partner.
    3.WorldVistA WorldVistA seeks to make healthcare information technology more affordable and more widely available worldwide, via the open-source VistA health information system. CodeWeavers and WorldVistA have formed a partnership to make the Windows version of the VistA client software available on Linux under CrossOver.

    nomor berapa ya?

  3. Gan, ane mau tanya. barusan ane install deepin 15.11.. tapi pas ane cari aplikasi crossover kok kagak ada ya? dan pas ane instal manual dari deepin store, malah versi trial crossover nya… apakah ada yg salah saat proses instalasi deepin os nya..??

      1. yah……padahal udah hampir mo install deepin nih…gegara ada gratisan crossover….kwkwkwkwkw….kurang gercep saya nih…..

  4. Pernah coba Deppin 15.4, akhirnya balikan sama Ubuntu. Buat saya (penilaian subjektif) :
    Control center-nya aneh karena ada disamping.
    Tidak ada top panel. Udah biasa naruh cemacem di panel atas.
    Tidak ada paste into folder. Gak tau deh yang baru ada apa enggak

Tinggalkan Balasan ke Archi Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.